Pondok Pesantren Darussalam (PPDS)

SEJARAH

Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam adalah salah satu Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo, tepatnya di Jl.HM.Winarto No. 03 Rt. 03 Rw. 01Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto kota Kediri.

Bila kita masuk ke Pon. Pes. Lirboyo (induk) melalui pintu selatan, maka kita akan menemukan penggalan ayat al-Qur’an :

والله يدعو إلي دار السلام

Setelah itu akan menjumpai sederetan bangunan anti peluru yang telah berdiri sejak tahun 1993 M. Mula-mula Darussalam hanyalah sebuah nama komplek yang terletak di sebelah selatan Pondok Pesantren Lirboyo, sekitar 500 M dari Pondok Induk.

Awalnya komplek ini berfungsi sebagai tempat tinggal para khodim dan tempat singgah para tamu KH. A. Mahin Thoha. Seiring dengan perputaran waktu, semakin hari banyak santri yang ingin mencari suasana nyaman dan damai untuk konsentrasi belajar. Kenyamanan yang ada juga ditunjang dengan pemandangan gunung Klotok-nya yang masih asri. Sesuai dengan keadaan tersebut maka komplek ini dinamakan dengan Darussalam.

Versi yang lain mengatakan penamaaan Darussalam karena sang pengasuh berasal Dari Salaman Magelang Sehingga muncul Nama Darussalam.

Dalam pendirian pondok ini, pengasuh betul-betul memperhatikan dan memahami psikologi penduduk sekitar yang memang masih awam. Oleh karenanya, langkah awal dalam mendirikan pondok ini dengan memelihara hewan yang ditempatkan pada kawasan tersebut bersama santri khodim yang mengurusinya. Lama kelamaan, jumlah santri lebih banyak dari hewan ternak yang pelihara. Dengan kondisi semacam itu masyarakat setempat tidak kaget dengan kedatangan santri.

Memandang semakin banyaknya santri yang berdatangan, maka berdirilah bangunan–bangunan baru baik semi permanen maupun permanen, juga fasilitas – fasilitas meliputi: Mushola, Kamar huni santri, Aula, MCK, toko dan kantin, serta gedung Andalus letter L dengan 2 tingkat dan tengah 3 lantai di sebelah timur Pondok Pesantren Putri Tahfdzil Qur’an Ndalem barat KH. A. Idris Marzuqi yang kini telah menjadi pondok putri.

Menyikapi keadaan semacam itu, maka perlu dibentuk sebuah organisasi yang mengatur jalannya kegiatan agar suasana belajar mengajar dan pembinaan spiritual para santri betul-betul terpenuhi. Dari situlah mulai ada langkah – langkah untuk dijadikan sebuah Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo  yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada pengurus Unit tersebut. Untuk sistem belajar, kegiatan ekstra serta aturan–aturan pondok masih mengkiblat dari Pondok Induk.

Dan pada tanggal 08 Dzulhijjah 1423 H / 20 Februari 2002 M. komplek ini resmi menjadi salah satu pondok Unit dari Pon. Pes Lirboyo kota Kediri Jawa Timur dengan nama “Darussalam” Di bawah asuhan KH. A. Mahin Thoha. Beliau adalah menantu  dari KH. Marzuqi Dahlan (pengasuh Pon. Pes. Lirboyo generasi kedua).

Pondok Pesantren Darussalam terdiri dari santri putra dan putri. Sebagian ada yang khusus hanya mempelajari ilmu agama, ada pula yang menempuh pendidikan formal di luar pondok. Bagi santri yang ngrangkep pendidikan formal, dibuatkan wadah tersendiri dengan nama Madrasah Ihya ‘Ulumiddin untuk mendidik mereka dalam memahami ilmu agama.

VISI DAN MISI

Visi Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam

  1. Mencetak insan bertaqwa, berakhlak Al-Qur’an dan as-Sunnah.

Misi Pondok Pesantren Darussalam

  1. Mengembangkan ilmu agama yang berbasis pada kitab-kitab mu’tabarah
  2. Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca, menulis dan berkarya
  3. menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan taat pada norma-norma
TUJUAN
  1. Menyiapkan santri berwawasan agama yang mendalam serta mampu mengembangkannya
  2. Menyiapkan kader bangsa yang tangguh, beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia
SISTEM PENDIDIKAN

Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori. Pertama, bagi santri yang tidak merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MHM (Madrasah Hidayatul Mubtadiin). Kedua, bagi santri yang merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MIU (Madrasah Ihya Ulumiddin).

Di samping pendidikan madrasah yang wajib diikuti oleh semua santri, terdapat pula pendidikan tambahan :

Untuk menunjang pemahaman materi sekolah madrasah (Kegiatan Wajib)

  1. Sorogan (latihan membaca kitab kuning dengan penerapan Nahwu dan Shorof) setiap hari Senin-Rabu sore;
  2. Wajib belajar setiap ba’da isya yang diikuti siswa Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM;
  3. Musyawarah Kitab Sulam At-taufiq dan Al-Ajurumiyyah setiap malam sabtu untuk tingkatan Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM;
  4. Musyawarah Kitab Fath Al-Qorib setiap malam Senin untuk tingkatan Wustho, Ulya MIU, Aliyah MHM dan Ma’had Aly;
  5. Pengajian/Murottil Al-Qur’an setiap pagi dan ba’da Maghrib;
  6. Pengajian Bandongan kitab kuning.

Untuk mengembangkan Pengetahuan dan kreatifitas santri (kegiatan tambahan dan Ekstrakurikuler)

  1. Bahtsul al-Masa’il
  2. Takhossus dan Privat Ilmu Nahwu Shorof;
  3. Jam’iyah Khitobah dan Dibaiyah setiap malam Jumat;
  4. Pelatihan seni baca Al-Qur’an;
  5. Pelatihan Rebana;
  6. Pelatihan Khitobah;
  7. Pelatihan Komputer;
  8. Dialog interaktif;
  9. Mading pondok setiap bulan;
  10. Ziaroh Wali dan Ulama.

Santri juga dikenalkan pendidikan kewirausahaan dengan pelatihan-pelatihan. Diharapkan bisa menjadi modal nantinya jika sudah pulang ke rumah masing-masing. Semoga Pon. Pes. Lirboyo Unit Darussalam selalu eksis  dan berkembang sesuai tuntutan zaman ila yaumil qiyamah. Amiin.

KEGIATAN PONDOK PESANTREN UNIT DARUSSALAM

DATA SANTRI

Laporan sementara jumlah santri pondok pesantren lirboyo unit darussalam kediri periode: 1443-1444 H./ 2022-2023 M

  • Santri Putra         : 402 Orang
  • Santri Putri          : 255 Orang
  • Pengurus              :   52 Orang

Jumlah total : 709 orang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.